Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) berencana untuk membangun reaktor nuklir di Serpong. Reaktor yang dibangun adalah reaktor daya eksperimen, bukan reaktor nuklir komersial.
"Kapasitasnya 30 Megawatt," kata Kepala Batan, Djarot Wisnubroto, dalam pertemuan dengan wartawan, Kamis (21/8/2014) di Jakarta.
Karena sifatnya eksperimental, maka reaktor yang dibangun tidak ditargetkan untuk menghasilkan listrik untuk konsumsi publik.
"Tujuannya adalah untuk demonstrasi kepada masyarakat tentang cara menghasilkan listrik nenggunakan nuklir," kata Djarot.
Selain itu, reaktor yang dibangun diharapkan bisa menunjukkan kepada publik bahwa reaktor nuklir juga bisa menghasilkan bahan lain, misalnya hidrogen.
Reaktor akan dibangun di wilayah Serpong, di kawasan Puspiptek. "Biayanya Rp 1,6 triliun," ujar Djarot.
Sejauh ini, telah disepakati bahwa dana pembangunan reaktor daya itu diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Djarot mengatakan, dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019 bidang iptek, dana pembangunan reaktor daya eksperimen juga sudah dimasukkan.
Meski demikian, realisasi pembangunan reaktor daya eksperimen itu akan tergantung pada keputusan pemerintah yang baru nanti.
Dalam pertemuan hari ini, hadir pula Deputi Dirjen Badan Atom Internasional (IAEA), Alexander Bychkov dan pihak Bapeten.
Dalam pembangunan reaktor daya eksperimen nanti, IAEA bersedia memberikan bantuan teknis dan ahli. Jenis bantuan secara spesifik akan dibahas dalam pertemuan Batan dan IAEA pada hari ini.
EmoticonEmoticon