Banyak kesempatan untuk bisa melanjutkan studi ke luar negeri, baik dengan beasiswa maupun biaya sendiri. Namun, banyak yang melewatkan kesempatan tersebut karena ketidaktahuan dalam memenuhi syarat-syarat akademiknya.
Andhika Sahadewa berbagi tips yang cukup detail mengenai cara memenuhi syarat-syarat saat mengajukan aplikasi studi ke luar negeri. Meski dia menuliskan berdasarkan pengalamannya melanjutkan studi S-3 jurusan Teknik Sipil bidang Geoteknik di University of Michigan, Ann Arbor, Andhika meyakinkan tips ini juga dapat digunakan oleh para kandidat yang ingin melamar studi ke negara lain.
Jadi, jika pusing soal GPA Trancript, TOELF dan IELTS, GRE, GMAT, statement of purpose, personal history statement, recommendation letter, atau juga curriculum vitae yang ideal, tulisan Andhika ini bisa memberikan pencerahan.
"Prosedur Aplikasi Pendidikan Pascasarjana"
Banyak mahasiswa Indonesia yang berkeinginan untuk melanjutkan belajar di perguruan tinggi Amerika. Sayangnya, tidak mudah bagi kebanyakan mahasiswa Indonesia untuk mendapat kesempatan belajar di Amerika. Hal ini bisa saja terjadi hanya karena ketidaktahuan mereka untuk meraih kesempatan tersebut.
Alhamdulillah, aku beruntung mempunyai teman yang mau berbagi informasi mengenai cara untuk sekolah pasca sarjana di Amerika. Bahkan, dia memberi tahu cara dan saran supaya bisa sekolah gratis di sana. Sekarang, giliranku untuk menceritakan langkah perjuangan yang mesti kita tempuh untuk bisa kuliah gratis di Amerika kepada teman – teman semua. Tulisan – tulisan di sini juga dapat digunakan oleh teman – teman yang sudah memiliki dana pribadi, beasiswa, atau sponsor agar bisa diterima di perguruan tinggi Amerika. Teman – teman yang sedang menyelesaikan S1 juga bisa menggunakan tulisan ini sebagai persiapan untuk melanjutkan belajar di Amerika. Selain itu, cara dan saran yang aku tuliskan di sini juga dapat diterapkan oleh teman – teman yang ingin melanjutkan sekolah ke negara selain Amerika.
Semoga tulisan – tulisan ini bisa menjadi perjalanan awal teman – teman untuk pada akhirnya dapat melanjutkan sekolah di luar negeri, khususnya Amerika…aamiin aamiin aamiin. Dalam tulisan ini, aku fokus untuk menyampaikan langkah – langkah yang mesti teman – teman lakukan untuk dapat memperoleh status diterima. Pada tulisan berikutnya, aku akan membahas tentang bagaimana caranya mendapat financial support agar dapat bersekolah gratis. Silahkan disimak, teman – teman.
Pilih-pilih sekolah
Pertama – tama, kita mesti cari dulu perguruan tinggi Amerika yang menjadi target kita. Teman – teman bisa mendapat berbagai informasi tentang perguruan tinggi Amerika di website U.S. News & World Report. Website ini tidak hanya memberi informasi tentang peringkat perguruan tinggi Amerika, tapi juga memberi informasi tentang biaya kuliah, persentase kemungkinan kita diterima, link untuk mendaftar ke berbagai perguruan tinggi, dan berbagai infomasi lainnya.
Website di atas juga memberi informasi mengenai peringkat perguruan tinggi berdasarkan jurusan. Dengan demikian, kita bisa tahu perguruan tinggi Amerika yang terbaik di bidang Teknik Kimia, misalnya. Jangan cuma naksir satu perguruan tinggi, naksirlah sebanyak – banyaknya agar peluang kita semakin besar. Dalam hal ini, kita bisa mendaftar ke berbagai perguruan tinggi yang berbeda untuk memperbesar peluang kita. Jangan lupa untuk mendaftar juga ke perguruan tinggi yang kita yakini kita dapat diterima.
Selanjutnya, kita bisa mengunjungi website perguruan tinggi yang diincar. Sebaiknya kita langsung ke website department atau jurusan dari perguruan tinggi tersebut. Alamat website jurusan bisa dicari menggunakan Google. Misalnya, kita bisa masukkan keyword “Mechanical Engineering Stanford” jika kita mengincar Teknik Mesin di Stanford University. Dari website jurusan tersebut, kita bisa mendapatkan berbagai informasi. Untuk mencari informasi pendaftaran, kita bisa masuk ke bagian “Prospective Student” maupun ”Admission”. Dengan demikian, kita bisa mengetahui cara untuk mendaftar, persyaratan – persyaratan yang dibutuhkan, dan deadline pengumpulan materi syarat – syarat pendaftaran.
Di website jurusan, kita juga bisa memperoleh informasi contact person profesor – profesor dan minat penelitian mereka. Biasanya, kita dapat memperoleh informasi tersebut dengan cara mengklik bagian “Faculty” ataupun “People”.
Setelah mencari informasi syarat pendaftaran dari setiap perguruan tinggi, pasti kita sadar bahwa secara umum persyaratan untuk mahasiswa Indonesia/Internasional adalah sebagai berikut:
• GPA transcript.
• Nilai TOEFL (Paper-based Test [PBT] atau Internet-based Test [IBT]) atau IELTS.
• Nilai Graduate Record Examination (GRE) general test untuk jurusan teknik, jurusan sains, dan jurusan sosial. Nilai Graduate Management Admission Test (GMAT) atau GRE general test untuk sekolah bisnis/ekonomi. Nilai Medical College Admission Test (MCAT) untuk sekolah kedokteran umum. Nilai Dental Admission Test (DAT) untuk sekolah kedoketeran gigi. Nilai Law School Admission Test (LSAT) untuk sekolah hukum. Nilai Pharmacy College Admission Test (PCAT) untuk sekolah farmasi.
• Statement of purpose
• Personal history statement
• Recommendation letter (surat rekomendasi) online-based atau paper-based
• Resume/Curriculum Vitae
• Interview sebagai persyaratan dari beberapa sekolah bisnis di Amerika
Syarat – syarat di atas bakal dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi komite penerimaan (admission committee). Dalam bagian ‘JADI CUMA INI AJA YANG KITA BUTUHKAN’, aku bakal bahas satu persatu mengenai syarat – syarat di atas.
Pendaftaran
Departement atau jurusan biasanya membuka pendaftaran 2 kali dalam setahun. Pertama, pendaftaran untuk semester ganjil atau Fall (kuliah dimulai bulan Agustus atau September). Kedua, pendaftaran untuk semester genap atau Spring (kuliah dimulai sekitar bulan Januari atau Februari). Deadline pendaftaran Fall biasanya pada bulan Desember atau Januari sedangkan untuk Spring adalah sekitar bulan September. Deadline setiap jurusan dalam satu perguruan tinggi bisa berbeda – beda. Sebaiknya, teman – teman cari tahu informasi mengenai deadline pendaftaran terlebih dahulu supaya pendaftaran dapat dipersiapkan dengan baik. Sebagai gambaran, jika kita ingin mulai kuliah di Fall 2013 maka paling lambat kita mesti sudah memiliki semua persyaratan yang dibutuhkan di bulan Desember 2012.
Selain Fall dan Spring, perguruan tinggi Amerika juga membuka program atau kelas di Summer yang bertepatan dengan pelaksanaan semester pendek di Indonesia. Kegiatan di Summer biasanya adalah program pertukaran pelajar maupun kelas – kelas mata kuliah tertentu. Kegiatan tersebut biasanya membutuhkan biaya yang relatif mahal daripada Fall dan Spring.
Pendaftaran ke perguruan tinggi Amerika dapat dilakukan secara paper-based dan online. Aku sarankan teman – teman untuk mendaftar secara online karena lebih praktis dan hemat. Link ke online application bisa diperoleh dari website jurusan tersebut di bagian “Prospective Student” maupun ”Admission”. Selain itu, kita juga bisa mendapatkan link online application dengan terlebih dahulu mengklik nama perguruan tinggi yang kita inginkan.
Online application mengharuskan kita untuk membuat sebuah akun. Jika sudah memiliki akun maka kita dapat log in ke halaman pendaftaran. Umumnya, dalam halaman tersebut terdapat berbagai pertanyaan yang mesti kita isi, seperti data – data pribadi kita, nama perguruan tinggi dan GPA kita sebelumnya, maupun nilai – nilai standardized test (TOEFL, IELTS, GRE, GMAT, MCAT, DAT, LSAT, dan PCAT). Melalui halaman pendaftaran, kita juga dapat meng-upload esei statement of purpose, curriculum vitae, dan informasi lainnya. Selain itu, melalui online application, kita bisa mengirimkan permintaan online recommendation kepada orang – orang yang kita pilih. Jika kita tidak bisa mengisi semua pertanyaan dalam satu waktu maka kita dapat sign out dan melanjutkannya di lain waktu. Apabila semua pertanyaan dalam halaman online application sudah terjawab dan informasi yang diminta sudah ter-upload maka kita bisa submit aplikasi lamaran kita. Dalam proses submit, kita akan diberi tahu cara pembayaran biaya pendaftaran. Salah satu cara yang paling sering ditawarkan adalah pembayaran menggunakan credit card dan debit card. Umumnya, biaya pendaftaran biasanya berkisar antara $40 sampai dengan $90.
Jadi Cuma Ini Aja yang Kita Butuhkan
GPA Transcript
GPA atau IPK merupakan parameter yang digunakan oleh admission committee untuk mengetahui catatan akademik pelamar dari perguruan tingginya yang lalu. Jika memungkinkan, data dalam transkrip ini juga digunakan untuk mengetahui ranking kelas (class rank) dari pelamar. Secara umum, sebagian besar perguruan tinggi di Amerika menyaratkan pelamar untuk memiliki GPA minimal 3,00 dalam skala maksimum 4,00. Jika GPA S1 teman – teman di bawah 3,00 dan ingin sekolah di perguruan tinggi top Amerika, aku sarankan untuk mengambil S2 di Indonesia dan usahakan untuk memperoleh GPA yang tinggi dan selanjutnya mengambil S2 lagi atau S3 di Amerika. Beberapa perguruan tinggi masih memperbolehkan pelamar yang memiliki GPA di bawah 3,00 untuk mendaftar. Dalam hal ini, pelamar akan memperoleh provisional status jika pelamar tersebut diterima. Silahkan teman – teman mencari informasi tentang GPA ini lebih lengkap di website department dari perguruan tinggi yang diminati.
Sebenarnya, perguruan tinggi Amerika meminta agar pihak perguruan tinggi Indonesia mengirimkan transkrip kita secara langsung. Jika hal ini tidak memungkinkan, kita bisa meminta Tata Usaha (TU) untuk memberikan transkrip terlegalisir dan stempel cap segel perguruan tinggi dan paraf pegawai TU pemberi stempel cap pada setiap lipatan penutup amplop. Selanjutnya, kita dapat mengirim transkrip tersebut ke perguruan tinggi Amerika yang diminati melalui jasa pos.
Peluang untuk memperoleh financial support sejak semester pertama akan menjadi lebih besar jika class rank kita termasuk dalam top 5% di angkatan kita. Perlu kita ketahui bahwa GPA 3,78 yang sudah sangat tinggi di Indonesia bisa menjadi GPA yang biasa – biasa saja di Amerika. Dengan demikian, kita perlu menunjukan kepada admission committee bahwa GPA tersebut tinggi. Jika class rank kita tinggi dan perguruan tinggi kita di Indonesia mau memberikan informasi tertulis mengenai class rank kita, aku sarankan untuk menyertakan informasi ini dalam lamaran. Sepengetahuanku, informasi tertulis mengenai class rank ini bisa kita minta dari kantor Tata Usaha (TU) jurusan. Namun, jika pihak perguruan tinggi tidak bisa memberikannya, kita bisa menyertakan informasi ini pada bagian recommendation letter dari dosen kita (akan dibahas dalam tulisan berikutnya).
Jangan khawatir jika GPA dan class rank teman – teman apa adanya. InsyaAllah, masih ada kesempatan besar bagi teman – teman untuk bisa kuliah gratis di Amerika. GPA bukanlah satu – satunya faktor penentu acceptance dan pemberian financial support. Masih banyak hal lain yang dipertimbangkan oleh admission commitee untuk menerima ataupun menolak lamaran teman – teman. Pertimbangan lain tersebut adalah, nilai standardized test, surat rekomendasi, dan PDKT kita kepada profesor di Amerika. Untuk mendapatkan informasi tersebut, silahkan teman – teman baca bagian – bagian selanjutnya dan tulisan aku yang lain.
TOEFL dan IELTS
TOEFL dan IELTS merupakan syarat tambahan untuk mengevaluasi kemampuan berbahasa Inggris bagi pelamar yang bukan native speaker. Namun demikian, umumnya seorang pelamar tidak perlu mengikuti TOEFL atau IELTS jika dia sebelumnya lulus dari perguruan tinggi yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. TOEFL biasanya diminta oleh perguruan tinggi yang berbasis Amerika Serikat sedangkan IELTS umumnya diminta oleh perguruan tinggi yang berbasis Inggris dan commonwealth-nya (Australia, New Zealand, dan sebagainya). Namun, ada juga perguruan tinggi yang mau menerima TOEFL maupun IELTS. Pada kesempatan ini, aku hanya akan berbicara mengenai TOEFL saja.
Saat ini ETS, badan penyelenggara TOEFL International, menawarkan dua pilihan TOEFL yaitu Paper-based Test (PBT) dan Internet-based Test (IBT). Umumnya, berbagai perguruan tinggi di Amerika masih mau menerima kedua jenis TOEFL tersebut. PBT terdiri dari 3 bagian utama, yaitu listening, structure, dan reading ditambah bagian tambahan berupa Test of Written English (TWE). Nilai rata – rata dari 3 bagian utama tersebut merupakan nilai TOEFL asli dengan skala 310 – 677 sedangkan nilai TWE yang memiliki skala 0 – 6 akan disampaikan secara terpisah. Selanjutnya, IBT atau next generation TOEFL memiliki 4 bagian utama yaitu, reading, listening, writing, dan speaking. Masing – masing bagian memiliki skala nilai 0 – 30 sehingga skala total nilai TOEFL IBT adalah 0 – 120. Setiap jurusan dan perguruan tinggi memberikan syarat nilai minimum TOEFL yang berbeda – beda.
Bagi orang Indonesia yang jarang berbicara bahasa Inggris, PBT dapat menjadi pilihan yang lebih baik karena TOEFL jenis ini tidak meliputi tes speaking. Setahuku, PBT diadakan sebanyak 6 kali dalam setahun. Namun, sepertinya sekarang ini ETS hanya menawarkan TOEFL IBT di Indonesia. Dengan demikian, kemungkinan untuk saat ini TOEFL IBT menjadi satu – satunya pilihan. Keuntungan memilih TOEFL IBT ini adalah bahwa kita tidak diharuskan untuk mempelajari structure bahasa Inggris secara mendalam karena tidak ada bagian structure dalam TOEFL jenis ini. Namun jika teman – teman lebih memilih TOEFL PBT, silahkan teman – teman kunjungi website ETS sekitar bulan Juni untuk mendapatkan jadwal TOEFL PBT.
Jika kita mengikuti TOEFL International maka ETS akan memberikan tawaran kepada kita untuk menentukan 4 perguruan tinggi yang akan menerima hasil TOEFL kita. Sebagian besar perguruan tinggi Amerika hanya mau mengakui nilai TOEFL kita melalui surat resmi yang dikirim langsung oleh ETS ke perguruan tinggi tersebut. Jika kita mendaftar ke 6 perguruan tinggi, kita bisa meminta ETS untuk mengirimkan hasil TOEFL ke 2 perguruan tinggi lainnya dengan biaya tambahan. Informasi pendaftaran tes ini dapat diperoleh melalui website ETS. Saat tulisan ini aku buat (Maret 2009), biaya TOEFL sebesar $150 (PBT) dan $170 (IBT). Karena tes ini relatif mahal maka persiapkan diri sebaik – baiknya. Untuk persiapan TOEFL PBT, aku sarankan teman – teman untuk menggunakan buku Cliff’s TOEFL Preparation Guide karangan Pyle dan Page.
GRE, GMAT, MCAT, DAT, LSAT, dan PCAT
Tes GRE, GMAT, MCAT, DAT, LSAT, dan PCAT merupakan tes standard yang digunakan oleh admission committee untuk membandingkan kemampuan potensi akademik dari setiap pelamar. Tes ini penting karena GPA kurang sesuai untuk digunakan sebagai pembanding antar pelamar yang berasal dari perguruan tinggi yang berbeda – beda.
Aku hanya akan membahas GRE saja dalam kesempatan ini. Secara umum, tes GRE saat ini (Maret 2009) dapat dibedakan menjadi general test dan subject test. General test meliputi ujian analytical writing (skala 0 – 6), quantitative (skala 0 – 800), dan verbal (skala 0 – 800). Sementara itu, subject test ini berisi ujian khusus untuk jurusan tertentu, seperti subject test kimia, subject test musik, dan sebagainya. Umumnya, pelamar jurusan teknik hanya memerlukan general test saja. Sebagian besar perguruan tinggi Amerika tidak menetapkan nilai minimum GRE dalam persyaratan pendaftaran. Namun demikian, nilai GRE yang tinggi khususnya akan sangat membantu teman – teman yang memiliki GPA kurang tinggi.
Bagian yang paling sulit dari general test adalah ujian verbal. Kita bakal berhadapan dengan kata – kata aneh yang bahkan kurang popular dalam masyarakat native English speaker sekalipun. Ujian verbal ini merupakan ujian pilihan ganda yang meliputi bagian reading, sentence completion, antonym dan analogy. Bagian reading ini susah sekali karena kalimatnya panjang – panjang dan terdapat banyak kata – kata yang asing. Sentence completion ini serupa dengan pelajaran mengisi titik – titik dalam pelajaran bahasa Indonesia di SD. Namun, tetap saja bagian ini juga susah sekali karena kita sulit untuk memahami tulisan yang diberikan. Selanjutnya, bagian antonym menyajikan kata yang mesti kita cari lawannya dalam pilihan ganda. Terakhir, bagian analogy memberikan 2 kata yang mesti kita cari hubungannya. Jika kita telah menemukan hubungannya, maka kita dapat memilih 2 pasang kata dalam pilihan berganda yang memiliki hubungan yang sama seperti hubungan 2 kata yang ditanyakan.
Bagian quantitative dari general test ini insyaAllah akan sangat lebih mudah dikerjakan daripada bagain verbal. Dengan kemampuan matematika dasar, aku pikir insyaAllah akan mudah bagi kita untuk memperoleh skor sempurna.
ETS sebagai penyelenggara GRE akan memberikan tawaran kepada kita untuk menentukan 4 perguruan tinggi yang akan menerima hasil GRE kita. Sebagian besar perguruan tinggi Amerika hanya mau menerima nilai GRE resmi yang dikirim dari ETS langsung ke perguruan tinggi tersebut. Informasi pendaftaran GRE dapat diperoleh melalui website ETS. Untuk saat ini (Maret 2009) biaya GRE relatif mahal, yaitu sebesar $ 170. Jika hasil GRE kita kurang memuaskan maka kita dapat mengambil tes ini lagi. Dalam sebulan kita diperbolehkan mengikuti tes ini satu kali. Sebagai catatan tambahan, sekarang (Maret 2009) ETS sedang mengkaji untuk menambah beberapa tipe soal baru dalam general test.
Statement of Purpose
Statement of purpose merupakan esei yang menceritakan tujuan yang ingin kita raih dengan sekolah di perguruan tinggi yang kita inginkan. Secara umum, isi dari esei dapat berupa perjalanan hidup kita dalam bidang akademik di perguruan tinggi, alasan kita tertarik pada perguruan tinggi yang kita dambakan, minat riset kita, paper dan karya tulisan kita, dan tujuan yang ingin kita capai sekaligus persiapan kita untuk mencapai tujuan tersebut. Jika teman – teman sudah bekerja, maka pengalaman bekerja juga dapat menjadi nilai lebih untuk dituliskan di esei ini.
Personal History Statement
Selain meminta esei statement of purpose, beberapa perguruan tinggi juga meminta esei personal history statement sebagai salah satu syarat pendaftaran. Dalam personal history statement, kita dapat bercerita mengenai latar belakang dan pengalaman hidup kita, meliputi budaya, pendidikan, keuangan, serta hal – hal lainnya, yang memotivasi kita untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang kita dambakan.
Recommendation Letter
Admission committee menggunakan recommendation letter sebagai salah satu kriteria penentuan dalam seleksi mahasiswa. Recommendation letter dapat dibuat oleh 2 – 3 orang, yaitu dosen ataupun atasan kerja kita. Umumnya, pihak perguruan tinggi sudah menyediakan form tertentu yang berisi pertanyaan mengenai class rank kita, seberapa lama pengisi mengenal kita, penilaian kemampuan kita dalam menulis, melakukan riset, berbicara, dan lain sebagainya. Selain itu, form recommendation letter juga memberikan kesempatan pada pengisi untuk menuliskan esei tentang diri kita.
Recommendation letter dapat dikumpulkan secara online maupun melalui pos. Online recommendation ini dapat memangkas biaya pengiriman pos. Namun, hal ini tampaknya agak mempersulit dosen atau atasan kerja kita dalam pengisiannya. Mereka akan lebih merasa nyaman untuk mengisi paper-based recommendation. Form paper-based recommendation dapat kita peroleh di website perguruan tinggi yang kita dambakan.
Resume/Curriculum Vitae
Kadang kala sebuah perguruan tinggi juga memberi pilihan untuk meng-upload resume/CV kita. Jika resume ini memang sudah disiapkan untuk satu sekolah, akanlah menguntungkan jika resume ini juga diikut-sertakan dalam pendaftaran sekolah-sekolah lainnya kalau diperbolehkan. Sebuah resume memuat info mengenai pendidikan, pekerjaan, aktivitas ekstrakulikuler, community service (keterlibatan dalam aktivitas nirlaba), dan juga penghargaan-penghargaan yang kita peroleh. Aktivitas riset juga dapat dijabarkan secara lebih terperinci. Resume bersifat lebih objektif dalam menyampaikan informasi mengenai diri kita dibandingkan dengan esei Statement of Purpose atau Personal History Statement dan akan melengkapi esei-esei ini.
Sampai disini dulu ya untuk sekarang. Dalam tulisan berikutnya, aku akan membahas tentang cara dan saran yang dapat diterapkan untuk memperoleh financial support dari perguruan tinggi idaman. Sampai jumpa, teman – teman!